KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS
A.
Pengertian
Keperawatan
Keperawatan
adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau tidak
berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh
manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan
keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan
pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan
kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health
care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan
produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta
etika profesi keperawatan.
Sebagai
suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan
yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk
bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua
manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan
atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan
status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari
pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai
partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian
asuhan.
B.
Pengertian
Komunitas
Menurut
Vanina Delobelle , definisi suatu komunitas adalah group beberapa orang yang
berbagi minat yang sama, yang terbentuk oleh 4 faktor, yaitu:
1.
Komunikasi dan keinginan berbagi
(sharing): Para anggota saling menolong satu sama lain.
2.
Tempat yang disepakati bersama untuk
bertemu
3.
Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang
secara teratur dan periodik
4.
Influencer: Influencer merintis sesuatu
hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat
Vanina
juga menjelaskan bahwa komunitas mempunyai beberapa aturan sendiri, yaitu:
1.
Saling berbagi (Share): Mereka saling
menolong dan berbagi satu sama lain dalam komunitas.
2.
Komunikasi: Mereka saling respon dan
komunikasi satu sama lain.
3.
Kejujuran: Dilarang keras berbohong.
Sekali seseorang berbohong, maka akan segera ditinggalkan.
4.
Transparansi: Saling bicara terbuka dan
tidak boleh menyembunyikan sesuatu hal.
5.
Partisipasi: Semua anggota harus disana
dan berpartisipasi pada acara bersama komunitas.
Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya.
C.
Keperawatan
Komunitas
Menurut
WHO (1959), keperawatan komunitas adalah bidang perawatan khusus yang merupakan
gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan
sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan
guns meningkatkan kesehatan, penyempumaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan
fisik, rehabilitasi, pence-gahan penyakit dan bahaya yang lebih besar,
ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan
kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan pendekatan pads kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pela¬yanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985; Logan and Dawkin, 1987).
Keperawatan
Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada
masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi dalam upaya pencapaian
derajat kesehatan yang optimal melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, pemeliharaan rehabilitasi dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagi mitra dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pelayanan keperawatan (CHN, 1977). Di Indonesia dikenal dengan
sebutan perawatan kesehatan masyarakat (PERKESMAS) yang dimulai sejak permulaan
konsep Puskesmas diperkenalkan sebagai institusi pelayanan kesehatan
profesional terdepan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara komprehensif.
D.
Tujuan
Keperawatan Komunitas
1.
Tujuan Umum Meningkatkan derajat
kesehatan dan kemampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara
kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2.
Tujuan khusus
a.
Dipahaminya pengertian sehat dan sakit
oleh masyarakat.
b.
Meningkatnya kemampuan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar
dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
c.
Tertanganinya kelompok keluarga rawan
yang memerlu¬kan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d.
Tertanganinya kelompok masyarakat
khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di
panti dan di masyarakat.
e.
Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan
penanganan tindaklanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f.
Terlayaninya kasus-kasus tertentu yang
termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan
keperawatan di rumah dan di Puskesmas.
g.
Teratasi dan terkendalinya keadaan
lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat optimal.
E.
Paradigma
Keperawatan Komunitas
Paradigma
keperawatan komunitas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu manusia,
keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins, 1987). Sebagai
sasaran praktik keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga
dan masyarakat.
1.
Individu Sebagai Klien
Individu
adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien,
pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup kebutuhan biologi,
sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurangnya kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
2.
Keluarga Sebagai Klien
Keluarga
merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan
terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara
bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan
mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Beberapa
alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu fokus pelayanan
keperawatan yaitu :
a.
Keluarga adalah unit utama dalam
masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
b.
Keluarga sebagai suatu kelompok dapat
menimbulkan, mencegah, memperbaiki ataupun mengabaikan masalah kesehatan
didalam kelompoknya sendiri.
c.
Masalah kesehatan didalam keluarga
saling berkaitan. Penyakit yang diderita salah satu anggota keluarga akan
mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut.
3.
Masyarakat Sebagai Klien
Masyarakat
memiliki cirri-ciri adanya interaksi antar warga, diatur oleh adat istiadat,
norma, hukum dan peraturan yang khas dan memiliki identitas yang kuat mengikat
semua warga.
Kesehatan
dalam keperawatan kesehatan komunitas didefenisikan sebagai kemampuan
melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif. Kesehatan adalah proses yang
berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif. Menurut
Hendrik L. Blum ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan,
perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Lingkungan terdiri dari lingkungan
fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik yaitu lingkungan yang berkaitan
dengan fisik seperti air, udara, sampah, tanah, iklim, dan perumahan. Contoh di
suatu daerah mengalami wabah diare dan penyakit kulit akibat kesulitan air
bersih.
Keturunan
merupakan faktor yang telah ada pada diri manusia yang dibawanya sejak lahir,
misalnya penyakit asma. Keempat faktor tersebut saling berkaitan dan saling
menunjang satu dengan yang lainnya dalam menentukan derajat kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Keperawatan
dalam keperawatan kesehatan komunitas dipandang sebagai bentuk pelayanan
esensial yang diberikan oleh perawat kepada individu, keluarga, dan kelompok
dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai
tingkat kesehatan yang optimal. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan dalam bentuk pelayanan
biologi, psikologi, sosial dan spiritual secara komprehensif yang ditujukan
kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus
hidup manusia.
Lingkungan
dalam paradigm keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana
lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan disini
meliputi lingkungan fisik, psikologis, sosial dan budaya dan lingkungan
spiritual.
F.
Sasaran
Keperawatan Komunitas
Sasaran
keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga,
dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di daerah kumuh,
daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok bayi,
balita dan ibu hamil. Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan
komunitas terdiri dari tiga tingkat yaitu
1.
Tingkat Individu.
Perawat
memberikan asuhan keperawatan kepada individu yang mempunyai masalah kesehatan
tertentu (misalnya TBC, ibu hamil d1l) yang dijumpai di poliklinik, Puskesmas
dengan sasaran dan pusat perhatian pada masalah kesehatan dan pemecahan masalah
kesehatan individu
2.
Tingkat Keluarga.
Sasaran
kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang mempunyai masalah
kesehatan dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan mengukur sejauh mana
terpenuhinya tugas kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah kesehatan,
mengambil keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan, memberikan perawatan
kepada anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang sehat dan memanfaatkan
sumber daya dalam masyarakat untuk meningkatkan kesehatan keluarga.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan pada keluarga rawan yaitu :
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difo¬kuskan pada keluarga rawan yaitu :
a.
Keluarga yang belum terjangkau pelayanan
kesehatan, yaitu keluarga dengan: ibu hamil yang belum ANC, ibu nifas yang
persalinannya ditolong oleh dukun dan neo¬natusnya, balita tertentu, penyakit
kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program, penyakit endemis,
penyakit kronis tidak menular atau keluarga dengan kecacatan tertentu (mental
atau fisik).
b.
Keluarga dengan resiko tinggi, yaitu
keluarga dengan ibu hamil yang memiliki masalah gizi, seperti anemia gizi
be-rat (HB kurang dari 8 gr%) ataupun Kurang Energi Kronis (KEK), keluarga
dengan ibu hamil resiko tinggi seperti perdarahan, infeksi, hipertensi,
keluarga dengan balita dengan BGM, keluarga dengan neonates BBLR, keluarga
dengan usia lanjut jompo atau keluarga dengan kasus percobaan bunuh diri.
c.
Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
3.
Tingkat Komunitas
Dilihat sebagai suatu
kesatuan dalam komunitas sebagai klien.
a.
Pembinaan kelompok khusus
b.
Pembinaan desa atau masyarakat
bermasalah.
G.
Ruang
Lingkup Keperawatan Komunitas
Keperawatan
komunitas mencakup berbagai bentuk upaya pelayanan kesehatan baik upaya
promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, maupun resosialitatif.
Upaya
promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan, peningkatan
gizi, pemeliharaan kesehatan perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan,
olahraga teratur, rekreasi dan pendidikan seks.
Upaya
preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap
individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan imunisasi,
pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan kunjungan rumah,
pemberian vitamin A, iodium, ataupun pemeriksaan dan peme¬liharaan kehamilan, nifas
dan menyusui.
Upaya
kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah
kesehatan melalui kegiatan perawatan orang sakit dirumah, perawatan orang sakit
sebagai tindaklanjut dari Pukesmas atau rumah sakit, perawatan ibu hamil dengan
kondisi patologis, perawatan buah dada, ataupun perawatan tali pusat bayi baru
lahir.
Upaya
rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau
kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat
fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada penderita kusta, patch tulang
dan lain sebagai¬nya, kegiatan fisioterapi pada penderita stroke, batuk efektif
pada penderita TBC, dll.
Upaya
resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan pen¬derita ke masyarakat yang
karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta
dan wanita tuna susila.
H.
Peran
Perawat Komunitas
1.
Pendidik (Educator)
Perawat
memiliki peran untuk dapat memberikan informasi yang memungkinkan klien membuat
pilihan dan mempertahankan autonominya. Perawat selalu mengkaji dan memotivasi
belajar klien.
2.
Advokat
Perawat memberi
pembelaan kepada klien yang tidak dapat bicara untuk dirinya.
3.
Manajemen Kasus
Perawat
memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan menyediakan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, mengurangi fragmentasi, serta meningkatkan kualitas hidup
klien.
4.
Kolaborator
Perawat
komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah sakit atau anggota tim
kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang optimal.
5.
Panutan (Role Model)
Perawat
kesehatan komunitas seharusnya dapat menjadi panutan bagi setiap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuai dengan peran yang diharapkan. Perawat
dituntut berperilaku sehat jasmani dan rohani dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Peneliti
Penelitian
dalam asuhan keperawatan dapat membantu mengidentifikasi serta mengembangkan
teori-teori keperawatan yang merupakan dasar dari praktik keperawatan.
7.
Pembaharu (Change Agent)
Perawat
kesehatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu terhadap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat terutama dalam merubah perilaku dan pola
hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan.
LAPORAN
PENDAHULUAN
KONSEP
DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh:
Tresna Andriyani
DEPARTEMEN
KEPERAWATAN KOMUNITAS
PROGRAM
PROFESI NERS
STIKes
BINA PUTERA BANJAR
2017
teh, dapus na aya?
BalasHapus